Motosikal dua lejang terduduk tenang
dan kepulan asap yang ditinggal panjang
Pernah penuhi setiap ruang Subuh
Mengibar-ngibar kain ibu yang labuh
Kami berempat di atas pangku
Alas koyak dibiar buntu
Dalam raga terisi buku
Dalam hati bekal nawaitu
Sudah tiada berbaki jalan dituju
dan tongkat diturunkan
Sepertinya hidup ini ada halaju
Kita tentukan sampai dimatikan
Menoleh ke belakang lihat perjalanan
Telah banyak asap ditinggalkan
Hitam jelaganya juga mengingatkan
Namun hilang jua dari kejauhan.
2 comments:
Bakti motosikal jangan dilupakan
ambil iktibar jadi pedoman
tinggal ia dalam putaran zaman
ingat ia dalam bahtera kehidupan
Berbelok-belok jalan sampai
Berbecak sering tak dilupa
Bermanja-manja bunga rampai
Beranak-pinak, lama jayanya
Post a Comment